Satu hal yg perlu diketahui, seseorang untuk menjadi kaya tak perlu harus jenius atau memiliki gelar pendidikan selangit, . Namun memang diperlukan karakter dan kualitas tertentu untuk menjadi kaya.
- Berpikir seperti layaknya orang kaya : Orang yang berbakat kaya selalu belajar berpikir dan bertindak layaknya orang kaya.
- Tidak berpikir konsumtif :Orang yang berbakat kaya akan selalu berpikir tentang apa yang mereka akan lakukan dengan uang agar dapat berlipat ganda.
- Pintar mengelola arus kas : Selalu menghitung banyak rupiah yang tersisa setelah dikurangi kebutuhan hidup yamng sifatnya mendasar.
- Mampu membedakan aset dan liabilitas : Mereka selalu memikirkan apakah aset2 itu menghasilkan arus kas masuk atau justru keluar.
- Selalu membangun intengible aset (aset non fisik ):yaitu selalu menjaga hubungan dengan relasi, teman, , jaringan, kepercayaan, cara berpikir, visi, pemikiran, keyakinan, dan otokritik.
- Bekerja untuk belajar, bukan demi uang : Mereka bekerja untuk orng lain sebenarnya untuk mempelajari sesuatu, biasanya mereka memepelajari sistem bisnis, bagaimana aliran uang, cara membangun jaringan relasi, dll.
- Sangat percaya diri : Mereka percaya akan kemampuan yg dimilikinya untuk mendapatkan kekayaan.
- Mengenali dirinyya dengan baik : Mereka paham potensi, potensi, kelemahan, serta karakter-karakter spesifik yang dia miliki.
- Memandang uang sebagai organisme : Merka menanam uang dilahan yg tepat, memeliharanya, membersihkan hamanya, dan disaat yang tepat memetik hasilnya.
- Tak pernah mengeluh, merasa miskin dan kekurangan
- Siap mental untuk menjadi kaya
- sangat mampu mengendalikan diri : Orang2 yang super kaya selalu menampakan mimik yang standar, senym yang bijak,dan tampaknya, well semuanya terkendali, walaupaun pasar pada saat itu sedang pora-poranda. Orang kaya sangat mampu mengendalikan diri agar sikapnya tidak dapat dibaca oelh publik.
- Memahami logika ” Take n Give ” :Orang kaya sangat paham dengan pameo ” There’s no free lunch “tak ada sesuatu yang gratis.
- Berorientasi pada proses : si kaya memikirkan nilai guna yang seperti apa untuk mendapatkan uang banyak.
- Mencintai perannya : orang kaya biasanya mencintai perannya dalam kehidupan bisnis dan sosial.
- Mempercayai prinsip reltivitas uang : Orang2 kaya telah melatih dirinya untuk tidak terkejut melihat price list atu penawaran2 apapun. semuanya kembali pada apa yang bisa didapatkan dari pengeluaran tersebut.
- Memhami konsep : Time value of money” : nilai lebih untuk masa depan
- Tak ingin bersusah payah : Jangan salah orang yang tak ingin bersusah payah bukan berarti ia malas. Kalau dia berpikir dan terus berpikir untuk menemukan sistem dan cara bekerja yang efektif dan efisien untuk mendapatkan hasil yg lebih baik, maka mereka memiliki bakat untuk menjadi kaya.
- kreatif : merupakan bagian terpenting dri bakat menjadi kaya. Orang kaya selalu kreatif dalam menemukan cara2 baru dalam berbisnis.
- Menghargai gagasan yang beroroientasi pada tindakan : Orang kaya bisa memilih ide yang menarik yg hanya sebatas ide dan yang bisa menghasilkan uang.
- Open mind : Orang-orang berbakat kaya sangat yakin tak ada sesuatu yang tak mungkin terjadi. mereka terus bermimpidi dan yakin mimpinya suatu saat dapat terwujud.
- Mampu menilai karakter orang lain : Orang-orang kaya sellau memilih staf atau karyawan yg sesuai dengan karakter dirinya.
- Waspada terhadap pujian : pujian bisa membuat terlena dan lupa diri, orang kaya lebih terbuka menerima kritik.
- Terbuka menerima kritik : orang kaya telah berlatih untuk menerima kritik setajam apapun.
- Mampu memahami berbagai bntuk uang : bagi orng kaya pengertian uang sangatlah luas
- mampu menggunakan Sumber daya orng lain : orang kaya menggunakan waktu dan tenaga orng lain bahkan uang orng lain untuk memperkaya dirinya.
- Tak pernah merasa puas : ketidak puasan bukan dilihat dari banyaknya uang yang telah dimiliki, tetapi cara kerja dan cara 2 bisnis yg telah di sempurnakan.
- mampu mendeteksi kemana uang mengalir : mereka memahami kemana uang mengalir
- Memahami nilai guna yang tersembunyi : orang kaya memiliki sense yang tajam terhadap berbagai macam peluang bisnis.
- memikirkan hal terburuk, tetapi tidak takut karenanya : Orang kaya salalu mendahului pemikirannya dari hal yag terburuk.
- memiliki alasan kuat untuk setiap pengeluarannya
- Menciptakan uang, bukan mencari uang : orang berbakat kaya selalu berpikir saluran pipa kekayaan.
- Tahu persis bagaimana uangnya bekerja
- Fokus dan spesifik : mereka tidak mau kehilangan fokus pada wilayah dimana mereka memiliki kompetensi inti.
- Percaya bahwa uang tidak tumbuh dipohon : mereke berpikir uang dan kekayaan hanyalah konsekuensi dari gagasan dan tindakan anda.
- Tidak percaya ” abnormal Return ” : Tidak satupun instrumen investasi yg bebas resiko.
- Mampu membedakan lemak dan memangkas otot : Mereka hanya membuak lemaknya, yaitu sesuatu yang membuat bisnis menjadi tidak fleksibel, terlalu birokratis dan tidak responsif terhadap perubahan.
- Cerdas secara finansial dan numerik
- Lebih suka berbelanja secar tunai
- tidak pernah mau mengunakan kartu kredit apalagi minta kenaikan plafon kartu kredit
- Tidak bisa dirayu iklan konsumtif
- Menggunakan setiap aktivitas konsumsi sebagai sarana pembelajaran
- selalu berpegang pada azas uilitas dalam berkonsumsi
- Mencari daya ungkit : Orang-orang berbakat kaya selalu mencari daya ungkit untuk menaikan nilai aset
- Peka terhadap detail : Orang-orang berbakat kaya biasanya gampang memahami gambaran umum suatu persoalan.
- Menghargai waktu
- Mampu menghitung “opportunity cost ( biaya semu ) ” : muncul sebagai konekuensii logis ketika kita mengambil suatu pilihan dan mengorbankan pilihan lain, tetapi orang berbakat kaya mampu menghitung opprtunity cost sehingga mereka bisa menentukan secara tepat pilihannya yg disisuaikan dengan tujuan awal.
- Berani gagal
- Skeptis menghadapi semua proposal
- Disiplin terhadap anggaran
- Mampu membedakan Needs dan wants
- membiarkan pihak lawan menawar terlebih dahulu
- Bisa melihat potensi terpendam dari segsala sesuatu
- Menginvestasikan uang dan waktu secara aktif
- Tak suka menabung : Orang kaya tidak menabung dengan tujuan mengumpulkan ” sedikit2 demi sedikit lama2 menjadi bukit”. kalupun punya tabungan, mootifnya adalah penyimpanan saja, bukan untuk mendapatkan hasil. Mereka pasti menanamkan uangnya kedalam instrumen2 yang bisa memberi return secara cepat. Investasi tidak dikenai pajak, kecuali apabila investor menginginkan profit taking. namun, bunga tabungan selalu dipangkas pajak, tidak peduli apakah pemilik tabungan akan memakai uangnya atau tidak.
- memiliki kepekaan terhadap bunga majemuk
- mampu menghitung nilai nominal dari segala sesuatu
- Tidak pernah mencintai aset secara tidak rasional : orang2 kaya tidak pernah mencintai asetnya secara berlebihan, sehingga menaggappnya tidak bisa dinilai dengan uang.
- Tidak pernah mengeluhkan modal yang kecil
- Stabil secara emosional
- Bisa memahami kebutuhan dan keinginan orang lain
- Proporsional dalam mengambil resiko : orng kaya sellau mengukur resiko dan keuntungan, karena keduanya berbanding lurus.
- Punya nyali dan berani kehilangan uang
- bersikap obyektif dan rasional
- Memegang asas profesionalisme : Orang-orang kaya tidak mencampuraduk hubungan profesional dan pertemanan.
- memiliki kemampuan kordinasi
- Tidak takut utang
- mampu menjadi penilai aset yang handal
- memahami ritme dan timing
- Selalu tertarik pada cara kerja suatu alat atau sistem
- menghindari bekerja dengan penghasilan tetap
- menghindari utang budi
- jago menkomunikasikan gagasan bisnis
- Bekerja bukan berdasarkan hasil jangka pendek
- Mewaspadai kebiasaan buruk
- menyukai perubahan
- mempunyai sense terhadap keseimbangan uang dan barang
- mampu menemukan substansi :merka selalu merujuk pada poin pentingnya pada saat membeli sesuatu, sperti pada saan membeli bor misalnya, mereka membeli bor berorientasi pada tujuannya yakni untuk membuat lubang.
- berpikir dari berbagai sudut pandang
- respek terhadap orang2 sukses
- Lihai dalam permainan ego
- Berwatak simple dan praktis
- menganggap krisis sebagai peluang
- Mampu memahami kebutuhan orang lain merupakan salah satu kunci sukses bisnis
- Bisa berpikir seperti orang awam
- mempercayai kekuatan pikiran
- Memahami kegagalan dari sudut pandang lain dan merubahnya menjadi sesuatu pembelajaran yang dpt merubah mnjadi kemajuan usahanya
- Tidak mengenalkan belas kasihan
- mampu menghitung cepat
- Memiliki skala prioritas dalam pengeluaran
- Mampu mengenali pola : selalu berusaha memahami pola yang berlaku dan cara kerja segala sesuatu.
- Peka terhadap kualitas
- berorientasi pada ” value for money ” : setiap sen uang yang keluar harus memiliki alasan yang kuat.
- Mengerti kekuatan informasi
- bukan persentasenya, tapi nominalnya
- selalu mengikui perkembangan terbaru
- mencatat segala transaksi keuangan
- Mampu mengukur peluang dan probabilitas
- Membiarkan setiap transaksi berdiri sendiri.
sumber: William Tanuwidjadja ( http://be-mine.biz )
000
No comments:
Post a Comment