BANDUNG - Pakar konstruksi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Iswandi Imran, mengatakan ada dua dugaan penyebab ambruknya Jembatan Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur.
Penilaian itu disampaikan Iswandi berdasarkan keterangan saksi dan foto-foto jembatan sepanjang lebih dari 700 meter itu pasca-ambruk yang dia terima.
“Pertama ada kesalahan prosedur saat melakukan pengencangan kabel hanger jembatan dan hilangnya kekuatan material yang menahan beban akibat cacat material,” beber Iswandi.
Lebih lanjut dia menjelaskan, ada kesalahan saat para pekerja melakukan perbaikan kabel hanger jembatan.
Saat pengerjaan pengencangan kabel hanger, jelas Iswandi, ruas jalan jembatan Kukar tidak dikosongkan seluruhnya. Hal ini menyebabkan over stress atau terjadi kelebihan beban pada kabel hanger yang berakibat putusnya kabel.
Kemungkinan selanjutnya, terjadi kelelahan material atau dalam bahasa teknik disebut material fatigue. Pada kondisi ini bahan bangunan sudah hilang kekuatannya dalam menahan beban.
Menurut Iswandi, hal ini bisa bisebabkan karena cacat material konstruksi jembatan saat pembangunan atau beban yang melewati jembatan tersebut melebihi perhitungan ambang batas pada saat perencanaan 10 tahun lalu.
Iswandi menampik kemungkinan ambruknya jembatan karena perahu ponton menabrak jembatan. Pasalnya berdasarkan kesaksian warga dan foto yang diterima, kabel hanger mengalami kegagalan atau putus bukan landasan jalan yang rusak.
Seperti diketahui, Jembatan Kukar yang menghubungkan Tenggarong dengan Tenggarong Seberang serta Kota Samarinda, ambruk pada Sabtu 26 November sore. Hingga pagi ini, tercatat 11 orang tewas dan lebih dari 30 orang hilang.
Autor :
Blog/Web: http://news.okezone.com/
Tittle : okezone.com
Blog/Web: http://news.okezone.com/
Tittle : okezone.com
No comments:
Post a Comment